Politik Itu Berat, Biar PKB Saja
Jumat, 8 September 2023 – 18:04 WIB
Cirebon – Bakal cawapres yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Muhaimin Iskandar, sependapat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, agar tidak membawa nama NU dalam politik Pilpres 2024.
Baca Juga :
Respons Singkat Said Aqil kala Ditanya soal Klaim Cak Imin Akan Didukung Banyak Kiai NU
Saat melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berdoa agar masyarakat tidak terpecah. Terutama menghadapi Pemilu 2024 nanti, dikarenakan adanya perbedaan pilihan.
Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu, berharap masyarakat tidak terpecah walau ada perbedaan pilihan. Dia juga mengatakan, PKB adalah partai politik yang lahir dari basis Nahdlatul Ulama, NU.
Baca Juga :
PKB Klaim Nama Koalisi Perubahan Hampir Disetujui untuk Anies-Cak Imin
Hal itu kata Cak Imin, terbukti dari lima kali pemilu yang pernah digelar di Indonesia. Maka dia sependapat, agar PBNU tidak perlu ikut dalam politik praktis.
“Sikap itu setuju oleh PBNU, agar tidak tertarik politik praktis. Politik itu berat biar PKB saja. Memang PBNU tugasnya urusin umat dakwah,” kata Cak Imin, di Cirebon, Jumat 8 September 2023.
Baca Juga :
Rencana Pendaftaran Capres-Cawapres Dimajukan, PPP Minta KPU Jelaskan Alasannya
Ke depannya, kata Wakil Ketua DPR RI itu, agar masyarakat tetap menjaga persatuan untuk pembangunan Indoensia. Dia berharap tidak ada lagi istilah-istilah seperti cebong dan kampret.
Jangan Bawa NU di Pilpres 2024
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta para bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tidak mengatasnamakan NU dalam Pemilihan Presiden 2024.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menegaskan secara struktural tidak ada pengurus NU maupun kiai-kiai NU yang menyatakan dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tertentu di Pilpres 2024. “Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU,” kata Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.
Ia memastikan secara struktural, NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu. “Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden,” katanya.
Laporan: Azizierfan/ tvOne/ Cirebon.
Halaman Selanjutnya
Source : Dok. Istimewa