liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
ilustrasi kiamat

Sabtu, 11 Maret 2023 – 16:02 WIB

VIVA Techno – Kehadiran planet tambahan di Tata Surya kita yang disebabkan oleh Mars dan Jupiter dapat mengganggu orbit dan mengakhiri kehidupan di Bumi.

Ini adalah kesimpulan dari simulasi eksperimental yang dilakukan oleh ahli astrofisika planet Stephen Kane dari University of California, Riverside. Meskipun kecil kemungkinan akan ada anggota planet baru, penemuan ini berimplikasi pada perburuan ilmuwan untuk kehidupan di galaksi lain.

Menurut Kane, tujuan percobaan tersebut adalah untuk menyelidiki dua celah penting dalam konfigurasi Tata Surya kita dibandingkan yang lain, dikutip dari Sciencealert, Sabtu 11 Maret 2023.

Yang pertama adalah kesenjangan antara ukuran planet kebumian—yang terbesar adalah Bumi—dan raksasa gas, yang terkecil adalah Neptunus.

Namun, Neptunus empat kali lebih lebar dan 17 kali lebih besar dari Bumi. Di tata surya kita, tidak ada yang terletak di antaranya.

“Di sistem bintang lain, ada banyak planet dengan massa di celah itu. Kami menyebutnya super-Bumi,” katanya.

Sementara celah kedua ada di lokasi. Sehubungan dengan Matahari, tidak ada planet yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.

Halaman selanjutnya

“Ilmuwan planet sering berharap ada sesuatu di antara kedua planet itu,” kata Kane.