Jumat, 6 Januari 2023 – 19:26 WIB
VIVA Techno – Satelit Surya (SS-1) yang dibangun ilmuwan muda Indonesia, resmi terbang ke orbit pada Jumat, 6 Januari 2022 setelah dikirim ke luar angkasa oleh roket SpaceX tahun lalu.
Pasalnya, perjalanan untuk sampai ke titik ini membutuhkan waktu hingga enam tahun. Mereka juga mengakui banyaknya kendala yang dihadapi, terutama dalam hal pembiayaan, sehingga akhirnya terbantu oleh industri.
Perjalanan dimulai pada Februari 2018 dimana tim SS-1 mengikuti kompetisi program KiboCUBE yang diprakarsai oleh United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Kemudian pada Agustus 2018, Tim SS-1 diumumkan sebagai pemenang kompetisi sehingga mendapatkan slot peluncuran satelit Nano dari ISS.
Sebelum SS-1 diluncurkan, satelit nano tersebut melalui berbagai tahapan pekerjaan yang terdiri dari tahap desain, simulasi, prototyping, perakitan dan pengujian.
Kemudian pada Agustus 2018, ditandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pusat Teknologi Satelit LAPAN (Pusat Penelitian Teknologi Satelit – BRIN), untuk panduan pembuatan satelit nano, memperoleh berbagai komponen ‘Space Grade’ dan penggunaan alat uji yang diperlukan untuk membuat SS-1.
Satelit Matahari-1 (SS-1).
Halaman selanjutnya
Selanjutnya, pada acara Asia Pacific Space Agency Forum (APRSAF) ke-24 (November 2018) di Singapura, tim SS-1 menandatangani perjanjian kerja sama dengan JAXA. Kesepakatan ini untuk memandu proses pembuatan satelit nano yang terdiri dari beberapa fase tinjauan.