Sabtu, 26 November 2022 – 13:06 WIB
VIVA Techno – Pertumbuhan kebutuhan internet di Indonesia berkembang pesat dalam dua tahun terakhir. Mengutip data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021 lalu lintas layanan internet mencapai 39,7 petabyte atau meningkat 49 persen dibanding tahun sebelumnya.
Lonjakan permintaan internet ini menjadi tantangan bagi penyedia layanan internet (ISP) yang membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai.
Direktur Utama Ketrosden Triasmitra Titus Dondi mengakui pentingnya transformasi digital yang membutuhkan konektivitas yang cepat, andal, dan kapasitas jaringan yang besar.
Perusahaan jaringan telekomunikasi serat optik yang baru saja melaksanakan penawaran umum perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2022 itu diketahui berencana membangun sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Rising-8 dari Jakarta. -Batam-Singapura.
Serat optik untuk akses internet berkecepatan tinggi
SKKL ini akan memiliki panjang kurang lebih 1.150 kilometer dengan teknologi sistem repeater dan kapasitas 25 terabyte per detik per pasang fiber.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan telekomunikasi kabel bawah laut sekitar US$ 70 juta (Rp 1,1 triliun) hingga US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun).