liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Satelit di luar angkasa.

Minggu, 19 Februari 2023 – 18:09 WIB

VIVA Techno – Organisasi Perjanjian Atlantik Utara atau NATO telah mengumumkan proyek luar angkasa baru yang bertujuan untuk menciptakan armada satelit mata-mata.

Inisiatif tersebut, yang mencakup pelamar NATO Swedia dan Finlandia, tidak hanya melibatkan aset nasional tetapi juga aset komersial.

Proyek bernama Alliance Persistent Surveillance from Space (APSS) diresmikan Rabu lalu dengan total 16 negara anggota diharapkan berpartisipasi.

Menurut sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web NATO, proyek tersebut akan membantu mengkoordinasikan pengumpulan data, berbagi dan analisis di antara Sekutu NATO dan dengan struktur komando NATO.

Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan NATO pada Mei 2022, tetapi tawaran mereka belum disetujui oleh Hungaria dan Turki. Meski bukan bagian resmi dari blok militer, Stockholm dan Helsinki telah berpartisipasi dalam proyek bersama.

APSS membutuhkan pembuatan konstelasi yang disebut Aquila, satelit nasional dan komersial. Diharapkan akan memberikan dukungan penting untuk misi dan operasi militer NATO.

Blok militer menjelaskan bahwa APSS hadir sebagai bagian dari Kebijakan Luar Angkasa Komprehensif NATO yang diadopsi pada 2019, mengutip dari situs Russian Today, Minggu, 19 Februari 2023.

Halaman selanjutnya

Pada pertemuan di London pada tahun yang sama, negara-negara anggota mendeklarasikan ruang angkasa sebagai domain operasional kelima, di samping udara, darat, maritim, dan dunia maya.