liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Steve Jobs.

Senin, 13 Februari 2023 – 09:15 WIB

VIVA Techno – Pada tahun 2011, salah satu pendiri Apple Steve Jobs meninggal. Saat itu adiknya, Mona Simpson menulis pidato yang mengungkapkan saat Jobs pergi selamanya.

Dia menulis bahwa Jobs mengucapkan serangkaian kata yang terdengar misterius. Dalam hembusan nafas terakhirnya, ia menatap istri dan anak-anaknya, lalu pandangannya terfokus pada satu titik yang tampak jauh.

Pria kelahiran 1955 itu lantas berkata, “Oh, wow. Oh, wow. Oh, wow…” VIVA Tekno mengutip dari berbagai sumber pada Senin, 13 Februari 2023.

Simpson menulis bahwa kata-kata terakhir almarhum diulang tiga kali. Tidak jelas siapa atau apa yang dilihat Jobs sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.

“Sebelumnya, dia menatap saudara perempuannya, Patty, lalu menatap anak-anaknya, lalu menatap pasangan hidupnya, Laurene. Kemudian, pandangannya melewati bahu mereka, ke suatu titik, sebelum mengucapkan kata-kata terakhirnya,” jelasnya. .

Saat terbaring sekarat, mantan CEO Apple itu tampak seperti sedang mendaki, “Nafasnya menunjukkan dia sedang dalam perjalanan yang sulit, tinggi, dan curam,” tulisnya.

Halaman selanjutnya

Pasangannya sejak tahun 1991, Laurene Powell Jobs, yang selalu berada di samping tempat tidurnya, beberapa kali tersentak ketika ada jeda panjang di antara napas suaminya, “Laurene dan saya akan saling memandang, lalu Steve akan menarik napas dalam-dalam. dan mulai lagi ,”.