Jumat, 6 Januari 2023 – 21:26 WIB
VIVA Techno – Satelit nano pertama negara itu telah diluncurkan ke orbit. Surya Satellite-1 (SS-1) dibangun oleh seorang pemuda yang belajar di Universitas Surya saat itu.
Satelit ini memiliki ukuran 10x10x11,35 cm dan berat 1 hingga 1,3 kg, lebih kecil dari satelit mikro atau tubeats yang biasanya berbobot 50-70 kg.
Kepala Badan Riset Penerbangan dan Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto menjelaskan, satelit itu akan memenuhi kebutuhan Radio Amatir (ORARI) serta komunikasi dan deteksi bencana.
“Satelit ini membawa dua misi. Pertama mengirim SMS tapi melalui satelit. Jadi SMS tidak perlu menggunakan BTS (base transceiver station). Baik di tengah laut maupun di gunung, bisa mengirim pesan. SMS,” katanya di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023.
Sedangkan untuk komunikasi radio penggunaannya masih terbatas dimana hanya dapat digunakan satu per satu atau bergantian, tidak dapat digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Nantinya fungsi SMS akan dikirim dari perangkat atau sebagai sensor. Misalnya untuk sensor gempa bumi, tsunami, gunung berapi hingga pelacakan aset. Frekuensi amatir masih bisa digunakan di daerah bencana. Tetapi jika Anda ingin mengkomersialkannya di masa depan, Anda perlu beralih dari frekuensi amatir.
Halaman selanjutnya
Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Pada awalnya, kendala ditemukan pada dana itu sendiri. Tim tersebut juga dikatakan menjual kaos untuk mewujudkan mimpinya. Namun kemudian mereka dibantu oleh industri untuk membeli hardware tersebut.