Kita Butuh Visi Taktis bukan Visi Awang-awang untuk 10 Tahun ke Depan
Jumat, 29 September 2023 – 19:20 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia untuk 5 tahun sampai 10 tahun ke depan membutuhkan visi yang taktis, bukan lagi visi dan misi yang mengawang-awang. Maka dari itu, kata dia, pembangunan infrastruktur yang berkaitan kedaulatan pangan harus dilanjutkan.
Baca Juga :
Megawati Sudah Kantongi Nama Cawapres Ganjar, Diumumkan saat Rakernas?
“5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detail, harus kita miliki,” kata Jokowi saat sambutan dalam Rakernas ke-IV PDI Perjuangan pada Jumat, 29 September 2023.
Tentu, Jokowi mengatakan semua sudah tahu bahwa jumlah penduduk Indonesia 278 juta orang. Sedangkan, kata dia, penduduk dunia sudah lebih 8 miliar penduduk dunia dan diperkirakan akan terus bertambah pada tahun 2030.
Baca Juga :
Soroti Ilegal Fishing, Ganjar: Negara Kita Rugi Rp356 Triliun
Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP.
“Karena pertumbuhan penduduk kita 1,25 persen kenaikannya per tahun,” ujarnya.
Baca Juga :
Ganjar Pranowo Paparkan Visi Kedaulatan Pangan di Hadapan Megawati dan Jokowi
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan pangan menjadi kunci seperti yang disampaikan Presiden ke-1 RI, Soekarno atau Bung Karno. “Pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa, itu betul sekali. Beliau sudah melihat kejadian yang sekarang ini kita alami,” jelas Jokowi.
Makanya, Jokowi berharap pemimpin negeri ini untuk lima tahun sampai 10 tahun ke depan harus memiliki visi taktis, plan atau rencana yang detail.
“Berapa waktu yang harus kita siapkan, berapa embung yang harus kita siapkan, berapa kilometer irigasi yang harus kita siapkan. Rencana detail itu ada dan kapan bisa kita selesaikan,” ungkapnya.
Ganjar Pranowo,Presiden Jokowi, & Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP.
Jokowi menyebut pembangunan waduk saat ini sampai tahun 2024 diperkirakan baru akan tambah 61 waduk, sehingga total waduknya sekitar 230 waduk. Artinya, kata dia, masih kurang sekitar 300 waduk.
“Masih sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan Korea, dengan China, belum ada 10 persennya kita. Artinya masih perlu kerja keras untuk menyelesaikan infrastruktur yang berkaitan dengan pangan yang kita miliki,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
“Berapa waktu yang harus kita siapkan, berapa embung yang harus kita siapkan, berapa kilometer irigasi yang harus kita siapkan. Rencana detail itu ada dan kapan bisa kita selesaikan,” ungkapnya.