MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 LOGIN BARON69 RONIN86 DINASTI168
Search for:
  • Home/
  • Politik/
  • Jangan Sampai Ganti Pemimpin Ganti Visi, Mulai dari Awal Lagi
Presiden Jokowi saat apel akbar Pasukan Kokam Pemuda Muhammadiyah di Surakarta

Jangan Sampai Ganti Pemimpin Ganti Visi, Mulai dari Awal Lagi

0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Rabu, 20 September 2023 – 19:03 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat tidak boleh terpecah belah akibat pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Menurut dia, Indonesia memang sudah lima kali mengadakan pemilu secara langsung sehingga dianggap dewasa dalam berdemokrasi.

Baca Juga :

KPU Siapkan 4 Juta Lebih Kotak Suara untuk Pemilu 2024

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat pidato apel akbar Pasukan Kokam Pemuda Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu, 20 September 2023.

Hadir dalam acara itu diantaranya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi; Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni.

Baca Juga :

Ganjar Pranowo Sebut Ada Peluang Berduet dengan Prabowo pada Pemilu 2024

“Memang, berdasarkan pengalaman kita mengadakan pemilu langsung, lima kali pemilu, saya meyakini bangsa kita telah dewasa dalam berdemokrasi. Tapi juga kita tidak bisa pungkiri, potensi resiko akan tetap ada, potensi ketegangan akan tetap ada,” kata Jokowi.

Disinilah, kata dia, peran dan kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda seperti Kokam Pemuda Muhammadiyah sangat diperlukan. Sebab, lanjut dia, masyarakat tidak boleh terpecah belah hanya gara-gara adanya perbedaan pilihan dari Pemilu Presiden pada 2024.

Baca Juga :

Survei: Head to head, Prabowo Ungguli Ganjar di Pemilih NU dan Muhammadiyah

Presiden Jokowi saat apel akbar Pasukan Kokam Pemuda Muhammadiyah di Surakarta

“Masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu, kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu, dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang karena perebutan kekuasaan. Dalam demokrasi, perbedaan pilihan itu wajar, beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu wajar, adu argumentasi itu juga wajar. Yang penting dan paling utama persatuan, kesatuan harus tetap kita jaga bersama-sama,” jelas dia.

Keberlanjutan

Tentu, Jokowi tidak pernah bosan menyampaikan bahwa tantangan-tantangan kedepan sangatlah tidak mudah. Namun demikian, Jokowi menyebut tantangan tersebut juga harus bisa dijadikan peluang bagi bangsa ini untuk melompat maju, asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan.

“Jangan sampai saat ganti pemimpin, ganti visi, ganti orientasi sehingga kita harus mulai semuanya dari awal lagi. Sudah SD, SMP, SMA, begitu ganti pemimpin, ganti lagi visi, sehingga mulai lagi dari SD, SMP, SMA, universitas, ganti pemimpin balik lagi kita ke SD, SMP, SMA. Kapan kita S1, S2, S3, dan seterusnya,” ujarnya.

Menurut dia, bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten dan berani mengambil keputusan serta resiko. Terlebih, kata dia, berani berhadapan dengan siapa pun dan negara manapun untuk kepentingan negara dan bangsa. 

“Bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja, mampu bekerja makro, bekerja mikro dan mampu bekerja detail. Karena saat ini kita tidak mungkin hanya berpikiran makro saja, mikronya harus dilihat, detailnya harus dicek lagi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Keberlanjutan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 TANGO77 PASUKAN88 MEWAHBET MANTUL138 EPICWIN138