liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Logo Google.

Selasa, 21 Februari 2023 – 19:32 WIB

VIVA Techno – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Google mengomentari isu regulasi hak penerbit yang diberlakukan Pemerintah Indonesia.

Menurutnya, akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media tentang kemungkinan dibuatnya regulasi terkait hubungan antara perusahaan teknologi dengan industri media. Google mengklaim bahwa aturan tersebut telah menimbulkan beberapa pertanyaan dan kekhawatiran.

“Kami yakin solusi terbaik bagi Indonesia bukanlah memilih antara memiliki atau tidak memiliki regulasi, tetapi bagaimana menata regulasi yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Kami juga berharap dapat terlibat dalam upaya ini,” ujar Google, melalui blog resminya bahwa diterbitkan pada hari Rabu. , 15 Februari 2023.

Aturan yang terlalu ketat atau sepihak, menurut Google, dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan secara efektif bagi semua pengguna.

Oleh karena itu, Google menawarkan enam prinsip dalam menciptakan kerangka peraturan atau regulasi yang efektif di Indonesia. Pertama, pahami cara kerja Google dengan penerbit Indonesia.

Google mengklaim selalu memberikan dukungan dan pendanaan yang signifikan kepada organisasi berita. Salah satu dukungan yang diberikan Google adalah mengarahkan lalu lintas ke situs penerbit berita sebanyak 24 miliar kali per bulan ‘worldwide for free’.

“Lalu lintas ini memberikan kesempatan kepada penerbit berita untuk menghasilkan pendapatan dari iklan dan langganan pengguna,” jelas Google. Kedua, mengutamakan kepentingan konsumen di Indonesia. Perusahaan milik pemerintah, Paman Sam, khawatir beberapa usulan yang dibahas bisa berdampak negatif bagi konsumen di Tanah Air.

Halaman selanjutnya

“Regulasi harus memastikan bahwa data pengguna terlindungi, persaingan peringkat tetap adil, dan proses moderasi konten sesuai dengan regulasi yang ada,” jelas mereka.