liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi kiamat nuklir.

Rabu, 15 Maret 2023 – 11:55 WIB

VIVA Techno – Baru-baru ini, seorang astronom mengungkapkan sisa kehidupan Matahari dan kiamat yang terjadi di Bumi dan semua planet di Tata Surya berada di akhir siklus hidup bintang.

Matahari kini diperkirakan berusia sekitar 5 miliar tahun atau memasuki fase paruh baya.

planet kiamat

Foto: Institut Astronomi Universitas Hawaii

Namun, seiring bertambahnya usia Matahari, para ahli memperkirakan akan menjadi lebih panas selama 5 miliar tahun ke depan. Saat Matahari memanas, itu akan mempengaruhi tata surya dan mempengaruhi Bumi. Siklus karbon akan melambat, sehingga banyak tumbuhan yang tidak dapat bertahan hidup.

Akhirnya, Bumi tidak bisa lagi menjadi habitat tumbuhan. Saat itu terjadi, rantai makanan akan hancur. Ilmuwan memperkirakan peristiwa bencana ini akan terjadi dalam 600 juta tahun.

Mikroba yang mampu beradaptasi dengan perubahan Tata Surya juga akan menderita. Dalam 1 miliar tahun mendatang, suhu matahari diprediksi 10% lebih panas dari hari ini, dikutip dari IFLscience, Rabu 15 Maret 2023.

Halaman selanjutnya

Akibatnya, peningkatan efek rumah kaca tidak bisa lagi dikendalikan. Lautan akan menguap dan menyebabkan kekeringan.