liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Peretasan.

Selasa, 6 Desember 2022 – 16:26 WIB

VIVA Techno – Peretas atau hacker yang terkait dengan pemerintah China berhasil mencuri dana bantuan Covid-19 dari Amerika Serikat (AS) senilai US$20 juta atau Rp311 miliar, termasuk pinjaman usaha kecil dan dana pengangguran atau pra-kerja di lebih dari 12 negara bagian.

Kejahatan dunia maya itu adalah ulah kelompok peretas bernama APT41 yang berbasis di Chengdu, menurut Secret Service, dikutip dari situs Daily Mail, Selasa, 6 Desember 2022.

Pejabat pemerintah dan pakar keamanan dunia maya mengatakan bahwa penyelidikan federal lainnya terhadap tipuan pandemi Covid-19 juga tampaknya mengarah kembali ke peretas negara asing.

Ini bukan pertama kalinya peretas yang terkait dengan pemerintah China menyebabkan masalah keamanan nasional di negara lain.

Penipuan terkait APT41 terjadi pada pertengahan tahun 2020 dan melibatkan 2.000 akun dengan lebih dari 40.000 transaksi keuangan. Secret Service mengklaim telah mengembalikan setengah dari dana yang dicuri para peretas atau sekitar Rp 156 miliar.

Pejabat tidak dapat memastikan apakah para peretas masih memiliki akses ke jaringan pemerintah negara bagian setelah penemuan tersebut.