Minggu, 18 Desember 2022 – 08:50 WIB
VIVA Techno – Sekitar 4.000 tahun yang lalu, dua orang dimakamkan di dekat Stonehenge dengan benda-benda kuburan yang digambarkan sebagai ‘pakaian dukun’ ketika ditemukan pada abad ke-19.
Tetapi analisis baru terhadap alat-alat batu juga ditemukan di sana mengungkapkan bahwa mereka memiliki jejak emas di permukaannya, menunjukkan bahwa alat-alat itu digunakan untuk membuat logam mulia.
Jadi, apakah orang yang dikuburkan itu benar-benar penyihir, tukang emas, atau yang lainnya? Ilmuwan menulis dalam jurnal Antiquity, benda-benda kuburan lebih dari cerminan identitas seseorang.
Artefak ini mengisyaratkan kompleksitas identitas kuno. Peran seperti ‘dukun’ dan bahkan ‘tukang emas’ tidak cukup meringkas individu yang mungkin mewakili banyak hal berbeda dengan mereka yang hidup di Zaman Perunggu.
“Kita cenderung menganggap orang-orang dalam kategori mudah—dukun, pandai besi, pesulap, orang-orang penting—tetapi pendekatan barat modern ini harus dikesampingkan ketika kita beralih memikirkan kehidupan di awal milenium kedua SM,” kata arkeolog Timothy Darvill.
Pada tahun 1801, para arkeolog menemukan koleksi artefak Zaman Perunggu, termasuk peralatan batu di cist atau gundukan kuburan dari sekitar tahun 1800 SM di dekat desa Upton Lovell, sekitar 10 mil (16 kilometer) di sebelah barat Stonehenge.