liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi China menguasai Bulan.

Sabtu, 10 Desember 2022 – 17:40 WIB

VIVADigital – China mengumumkan rencana untuk meluncurkan misi pesawat ruang angkasa tak berawak untuk mencegah benda asing seperti asteroid atau meteor jatuh ke Bumi dengan membantingnya hingga orbitnya berubah.

Objek alien berbentuk batu luar angkasa yang dikenal sebagai PN1 2020 adalah asteroid ‘berpotensi berbahaya’ dengan diameter sekitar 40 meter. Misi tersebut akan diluncurkan dengan roket Long March 3B pada tahun 2026.

Apa yang dilakukan China itu diterapkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA melalui misi Double Asteroid Redirection Test (DART) pada akhir September tahun ini, seperti dikutip dari situs Space, Sabtu, 10 Desember 2022.

DART bekerja sama dengan misi tindak lanjut Hera dari Badan Antariksa Eropa atau ESA yang akan diluncurkan pada tahun 2024 yang bertujuan untuk mempelajari lokasi tumbukan secara detail.

Sementara itu, China ingin menjalankan misi ‘menghindari kiamat’ 2-in-1 ini dengan menguji dampaknya dan melakukan pengamatan dekat pada saat yang bersamaan.

Kepala Perancang Program Eksplorasi Bulan China Wu Weiren mengatakan rencana terbaru akan menjadwalkan peluncuran misi pada tahun 2025 dengan roket Long March 5 yang lebih besar dan lebih kuat.

“Kami akan meluncurkan dua probe. Yang pertama untuk survei. Setelah mempelajarinya (asteroid) dengan hati-hati setelah periode survei, probe kedua akan menjalankan perintah untuk bertabrakan dengan asteroid, dan mudah-mudahan menjauhkannya 3-5 cm darinya. . Tentu saja,” kata Wu.