Kamis, 9 Maret 2023 – 23:23 WIB
VIVA Techno – Baru-baru ini banyak orang membicarakan ChatGPT, yang merupakan model bahasa besar yang dilatih oleh OpenAI dan dirancang untuk dapat menghasilkan teks yang mirip dengan teks manusia dalam berbagai bahasa dan topik.
ChatGPT digunakan di berbagai aplikasi, seperti pembuat teks otomatis, pencarian jawaban, dan bot obrolan. ChatGPT telah digunakan untuk membantu mengembangkan chatbot yang dapat memberikan jawaban yang akurat dan bermanfaat dalam berbagai situasi.
ChatGPT adalah contoh perkembangan terbaru dalam kecerdasan buatan (AI) dan pemrosesan bahasa alami. Dengan model seperti ChatGPT, kami dapat memanfaatkan kekuatan komputasi untuk membantu memecahkan masalah kompleks, seperti menganalisis data besar dan memproses teks dalam skala besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, ChatGPT menjadi semakin populer di kalangan pengembang dan peneliti perangkat lunak. Dengan model ini, mereka dapat menghasilkan teks yang lebih baik dan kompleks, seperti artikel, surat kabar, atau cerita.
Kehadiran teknologi baru ini mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat termasuk kalangan wartawan dan wartawan. Beberapa orang berpikir bahwa kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks akan mengancam profesi mereka.
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia, Wenseslaus Manggut saat menghadiri Workshop Adaptasi Kecerdasan Buatan di Industri Media yang digelar Universitas Bakrie dan VIVA Group mengatakan, ChatGPT sebenarnya adalah jalan pulang bagi jurnalis.
Halaman selanjutnya
“ChatGPT adalah jalan kembali ke jurnalisme. Kami sudah lelah dengan permainan kejar-kejaran lalu lintas, tinggalkan konten yang tidak terlalu berisiko,” katanya, dikutip Kamis 9 Maret 2023.