Jumat, 23 Desember 2022 – 15:33 WIB
VIVADigital – Mengerjai anak-anak bisa menyenangkan bagi orang tua dan bayi. Namun yang pasti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar semua orang bisa menikmati prank tersebut.
Menurut The Conversation, dari sudut pandang kognitif, lelucon melibatkan upaya menanamkan keyakinan salah di benak orang lain.
Misalnya, Anda menempatkan seseorang di atas kursi dan mereka yakin itu hanya kursi biasa. Namun, ternyata di balik kursi tersebut terdapat sesuatu yang mengejutkan seperti balon air.
Menumbuhkan keyakinan yang salah atau salah membutuhkan teori pikiran yang ‘baik’. Teori pikiran adalah kemampuan untuk memahami bahwa orang lain memiliki kondisi mental dan perspektif yang berbeda.
Anda mengerti bahwa orang lain tidak berharap untuk duduk di kursi itu dan Anda percaya bahwa balon berisi air akan menimbulkan kejutan lucu bagi orang-orang di sekitar Anda.
Otak anak-anak mengalami metamorfosis yang luar biasa saat mereka tumbuh, dengan beberapa tahapan yang dapat diprediksi selama pertumbuhan.