liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kacamata khusus Gerhana Matahari.

Selasa, 18 April 2023 – 14:08 WIB

VIVA Techno – Dalam dua hari akan ada Gerhana Matahari Hibrida. Peristiwa tersebut terdiri dari dua gerhana yang berbeda, gerhana matahari annular, diikuti oleh gerhana matahari total, kemudian gerhana matahari annular.

Fenomena unik ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada Kamis, 20 April 2023. Namun Gerhana Matahari Cincin hanya bisa disaksikan di Amerika Serikat (AS), sebagian Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil.

Tahun ini setidaknya akan ada 4 gerhana, namun salah satunya tidak bisa disaksikan dari Indonesia. Selain Gerhana Matahari Hibrid, juga akan ada Gerhana Bulan Penumbra pada 5-6 Mei dan Gerhana Bulan Sebagian pada 29 Oktober.

Yang tidak bisa kita lihat adalah Gerhana Matahari Cincin pada 15 Oktober, karena Indonesia tidak terpapar antumbra atau penumbra Bulan.

Gerhana matahari tidak bisa terjadi setiap bulan karena orbit satelit alami Bumi itu miring 5 derajat. Selain itu, periode drakonik Bulan, atau waktu yang dibutuhkan Bulan untuk berpindah dari satu simpul ke orbit yang sama, rata-rata lebih pendek 2,2 hari daripada periode sinodik Bulan.

“Oleh karena itu, Bulan akan berada di simpul yang sama dan fase yang sama setiap 6-7 bulan. Saat Bulan berada di dekat simpul tersebut, bayangan Bulan akan jauh dari permukaan Bumi,” demikian menurut Aviation and Space Research. Organisasi itu dalam keterangan resminya, Selasa, 18 April 2023.

Halaman selanjutnya

Daerah yang terkena bayangan umbra, antumbra, dan penumbra akan mengalami Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Gerhana, dan Gerhana Matahari Parsial.